Saturday, 22 February 2014 | 17:52
Mestinya, sore ini puluhan ribu bobotoh memadati Stadion Si Jalak
Harupat. Berteriak, bernyanyi, menyerukan dukungan untuk tim kebanggan
mereka Persib Bandung. Namun apa boleh buat, laga panas melawan tim
ibukota, Persija Jakarta urung digelar. Pihak kepolisian tidak mau ambil
resiko dengan menerbitkan rekomendasi izin penyelenggaraan pertandingan
yang dinilai berpotensi memicu kericuhan.
Ungkapan kekecewaan muncul dari berbagai pihak. Kedua kubu sudah
mempersiapakan diri dengan sematang mungkin agar tidak kehilangan gengsi
di partai besar ini. Bukan hanya dari kedua tim, supporter Persib pun
sangat kecewa dengan keputusan ini. Terlebih bobotoh dari luar Bandung
yang sudah menyiapkan diri untuk datang ke Kota Kembang.
Tiga bus dari bobotoh Tangerang, gagal meluncur ke Bandung. Ketua
Viking Tangerang, Ope Bulao, menyebut setidaknya 200 orang anggotanya
dan bobotoh Tangerang sudah mendaftarkan diri untuk menyaksikan
pertandingan Persib-Persija.
“Ada 3 bus dan 1 elf rencananya dari Tangerang. Gabungan semua
bobotoh yang ada di Tangerang. Ya jelas kecewa. Saya pribadi juga
kecewa, udah rugi waktu, uang, ninggalin kerjaan karena udah cuti 2
hari,” ucap Ope kepada Simamaung lewat saluran telepon.
Yang membuat Ope tak kalah pusing adalah ketiga bus yang disebut tadi
sudah diberi uang DP (down payment). Sedangkan pembatalan sewa bus
membuat uang DP tersebut tidak bisa dikembalikan utuh atau ada potongan
administrasi.
“Pokoknya riweuh we. Udah mah uang DP bus udah ngasih DP hampir 2
juta satu busnya. Sekarang uang DP itu ga bisa diambil full semua. Yang
bikin pusing mah, ada yang ngerti, tapi ada juga yang mau uang
pendaftarannya dikembalikan utuh. Tapi akhirnya kemarin udah saling
koordinasi, udah dikumpulin, musyawarah, dan alhamdulillah sebagian
besar ngerti bahwa uang pendaftaran mereka ga bisa dikembalikan full
juga,” tutur Ope.
Ada pula cerita dari Deddy Darmawan, Ketua Viking Borneo. Ia
mengatakan bahwa dari Kalimantan Timur ada 5 anggotanya, termasuk
dirinya, yang sudah membeli tiket pesawat ke Bandung, demi laga ini. Pun
2 bobotoh dari Kalimantan Selatan.
“Tadinya yang mau berangkat dari Viking Borneo ada 5 orang. Sudah
mempersiapkan tiket jauh-jauh hari, sudah minta ijin cuti kerja ke bos,
eh pertandingan malah batal. Aduh eta mah kecewa sekali. Pertandingan
yang ditunggu-tunggu khususnya bobotoh yang di luar Pulau Jawa sangat
menunggu. Karena kita kan nonton langsung ke stadionnya juga kan
jarang-jarang. Kita pilih-pilih nonton pertandingan bigmatch aja, biar
ada kesan,” ucap Deddy kepada Simamaung melalui sambungan telepon.
Sasaran kekecewaan Deddy ditujukan kepada aparat kepolisian yang
tidak memberikan izin penyelenggaraan pertandingan. “Terus mengenai
aparatnya sangat tidak kooperatif. Seharusnya jangan melarang, tapi
meminimalisir keadaan dan menciptakan situasi kondusif dengan menambah
jumlah anggota,” jelasnya.
Deddy mengatakan bahwa 3 orang dari Viking Borneo dan 2 dari Kalsel
tetap berangkat ke Bandung meski pertandingan tidak dilaksanakan.
Sedangkan 2 rekannya yang lain urung terbang ke Bandung. Walhasil, tiket
mereka hangus. Untuk refund ke maskapai penerbangan, uang yang mereka
terima tidak lebih dari 50 persen dari harga tiket.
“Persiapan udah jauh-jauh hari, udah siapin banner. Udah maksimal
pokoknya lah. Nah yang bertiga tetap ke Bandung, termasuk saya. Yang 2
orang milih dibatalin. Ya, kita ke Bandung aja lah sambil jalan-jalan,
nyari-nyari merchendise Persib,” tambah Deddy.
Pagi tadi, Persib menggelar pertandingan ujicoba melawan IM UD Rahayu
di Stadion Persib. Partai beda kelas ini setidaknya menjadi pelipur
lara bagi Deddy dan rekan-rekannya.
“Ya untung tadi pagi ada ujicoba, jadi sedikit jadi pengobat
kekecewaan. Lumayan bisa nonton. Ngabangbrangkeun lah. Di sini juga
banyak yang udah datang ke Bandung. Ada dari Solo, Lampung, Pekanbaru,”
tandasnya.