
Bisa dibilang untuk urusan kekayaan klub saat ini, Persib Bandung dan Arema Cronus adalah tim yang mapan secara keuangan. Karena itulah, duel kedua tim di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (13/4), bisa dianggap sebagai perang uang dengan sederet bintang di Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Pasalnya, dengan dukungan finansial yang kuat, baik Persib maupun Arema mampu mendatangkan barisan pemain kelas satu di kancah sepakbola nasional pada musim ini. Tak pelak, ini akan semakin menambah gengsi partai kedua tim. Belum lagi, dukungan fanatik suporter kedua klub kian menambah nilai jual laga nanti.
Bicara tentang finansial musim ini, di awal musim CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, menjelaskan biaya Arema untuk musim ini mengalami kenaikkan dibandingkan musim lalu. Hal ini tidak lepas dari keikutsertaan Arema di Piala AFC 2014, yang merupakan kompetisi lintas negara. Sehingga, Arema harus merogoh kocek lebih besar.
Meski enggan membeberkan berapa dana yang dikeluarkan, sejumlah surat kabar di Kota Malang melansir pada musim ini Arema ditaksir mengeluarkan biaya hingga Rp40 miliar!
Uniknya, meski biaya kompetisi naik, ternyata kontrak pemain Arema mengalami penurunan. Musim ini tim Singo Edan mendatangkan sejumlah pemain baru semacam Ahmad Bustomi, Arif Suyono [Mitra Kukar], Gustavo Lopez, Samsul Arif [Persela Lamongan], hingga Juan Revi Auriqto [PSS Sleman].
Lepasnya Greg Nwokolo ke Persebaya juga disyukuri oleh Arema. Iwan mengatakan saat Persebaya menginginkan Greg, dirinya yang berbicara empat mata dengan pelatih untuk mengiyakan kepergian pemain naturalisasi itu. Meski, kontrak Greg di Arema masih tersisa dua tahun.
"Kita memang tidak menarik uang transfer dari Persebaya, karena ada klub yang mau menggantikan kita membayar gaji Greg saja kita sudah berterima kasih banyak," ucap Iwan.
Lantas berapakah kontrak Greg? Lagi-lagi yang bisa didapatkan hanya sebuah perkiraan, karena memang perkara kontrak adalah hal yang sulit diungkap di sepakbola Indonesia. Namun, dari salah satu sumber dalam klub menyatakan Persebaya mengontrak Greg dengan nilai Rp2,5 miliar alias sama dengan saat di Arema. Bahkan, konon katanya nilai itu saat ini sama dengan dua pemain nasional di Arema meski tidak disebutkan siapa pemain nasional yang menerima masing-masing Rp1,25 miliar itu.
"Meski kontrak menurun, bonus kemenangan kita naikkan, terutama jika bermain di Piala AFC," sambung Iwan.
Tidak seperti banyak klub lain di Indonesia yang pandai membuat kontrak pemain, tapi kemudian kadang seret masalah gaji. Arema yang kini di bawah naungan perusahaan milik Nirwan Dermawan Bakrie termasuk sangat lancar untuk masalah gaji tiap bulan. Sponsor yang ingin mendukung Arema pun semakin banyak seiring prestasi mereka di awal musim ini baik di ISL maupun Piala AFC 2014. Dengan begitu, para pemain tinggal fokus di setiap pertandingan tanpa memikirkan dapur tak bisa ngebul.

Di lain pihak, Persib adalah klub yang sudah mendeklarasikan diri sebagai klub sehat tanpa APBD di kancah ISL. Buktinya memang bisa kita lihat. Dengan nama besar serta basis fans yang loyalitasnya tak perlu diragukan lagi, manajemen Persib di bawah PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) mampu mengemasnya dengan baik.
Hasilnya, beberapa sponsor besar seperti Bank Jabar Banten, PT Pos Indonesia, serta Achilles & Corsa, bersedia menopang klub berjulukan Maung Bandung itu. Belum lagi, sponsor-sponsor lainnya yang bisa selalu disaksikan di tiap pertandingan kandang Persib, papan iklannya di pinggir lapangan berjejer hingga dua baris.
Namun begitu, ternyata bujet Persib untuk belanja pemain turun dari musim lalu. Pada musim lalu, manajemen Persib bisa menggelontorkan dana hingga Rp16 miliar. Sedangkan pada awal musim ini PT PBB pernah mengungkapkan anggaran untuk belanja pemain mengalami penurunan hingga 15 persen atau hanya Rp13,6 miliar.
"Itu karena sponsor banyak menunggu perkembangan perbaikan ekonomi, setelah shock karena rupiah turun dan inflasi yang di atas ekspektasi," ujar Farhan, Direktur Promosi dan Marketing PT PBB.
Meski adanya penurunan anggaran, Persib tetap saja tak kehilangan sentuhan dalam urusan belanja pemain bintang. Pada musim sebelumnya mereka berhasil mendatangkan trio Sriwijaya FC, Firman Utina, M Ridwan dan Supardi, serta satu penggawa naturalisasi asal Belanda, Sergio Van Dijk dengan jumlah dana transfer yang fantastis ke Kota Kembang.
Pada musim ini, setelah kehilangan Van Dijk yang hijrah ke Sepahan Isfahan FC, Persib mendaratkan duo Mali Djibril Coulibaly dan Makan Konate, yang pada musim lalu membela Barito Putra. Hingga saat ini keduanya mampu menjadi idola baru bagi Bobotoh, sebutan pendukung Persib Bandung.

Selain itu, tim kebanggaan warga Jawa Barat ini juga berhasil membawa pulang dua penggawa yang besar di Bandung, Tantan yang sebelumnya berkostum Sriwijaya FC dan Ferdinand Sinaga yang pernah memperkuat Semen Padang dan Persisam Samarinda (sekarang Putra Samarinda). Ditambah, Achmad Jufriyanto, Abdul Rahman, Taufiq, hingga Vladimir Vujovic.
Melihat kenyataan di atas, tentu saja menarik untuk menunggu bentrok kedua tim yang dikategorikan sebagai tim sehat di Indonesia. Setidaknya, keduanya mampu membuktikan hingga saat ini faktor kesehatan finansial sangat mendukung untuk meraih prestasi di sepakbola. Terbukti, Arema sementara ini menduduki posisi pertama dan Persib di peringkat kedua wilayah barat. Jadi, mari kita lihat siapa yang terbaik dari pertunjukan kedua tim sehat itu, besok! (gk-48 & gk-52)
0 komentar:
Posting Komentar