
Kisah kunjungan ke Old Trafford itu disampaikan pada acara ramah tamah PT PERSIB Bandung Bermartabat (PT PBB) dengan sponsor PERSIB musim kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014, Rabu (26/3) malam.
Pimipinan perusahaan penyedia ban dalam negeri Achilles dan Corsa ini menilai, dari kunjungannya bersama pelatih PERSIB, Djadjang Nurdjaman dan Direktur Marketing PT PBB Muhammad Farhan tersebut banyak hal yang bisa diterapkan oleh PERSIB.
“Kita melihat bagaimana manajemen perusahaan di MU. Selain itu, Pak Djadjang juga yang paling serius melihat bagaimana latihan dan pertandingan MU. Banyak yang kita bisa pelajari dari MU dan saya kira hal itu bisa diterapkan di PERSIB,” kata Pieter.
Perjalanan ke markas tim asuhan David Moyes ini pun, Pieter membawa cerita tentang kerja sama yang dijalinnya bersama MU kepada tamu undangan yang hadir. Menurutnya, kisah di sana tidak hanya gambaran kerja sama perusahaanya dengan MU saja.
“Kita mendapat perhatian juga dari MU. Target dan harapan selama menjadi sponsor mereka pantau, sejauh mana kita sudah mencapainya, apa yang harus dibantu oleh mereka untuk mencapai harapan kita dan sebagainya,” jelas Pieter.
Lebih lanjut, menurut Pieter, kerja sama yang dijalani dengan PERSIB sejak beberapa tahun lalu dirinya cukup puas dengan target yang dicapai perusahaan. Akan tetapi, untuk menjadi klub profesional yang mandiri harus mau belajar dan berinovasi.
“Dulu saya puas kerja sama dengan PERSIB. Setelah mendapat pembanding, ternyata banyak yang bisa dikembangkan dan dipelajari untuk kemajuan bersama. Saya mencoba menerapkan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) semua yang baik dan bisa dikembangkan. Kita harus maju dan saya berharap sepak bola di Indonesia menjadi industri yang profesional,” harapnya. ***
0 komentar:
Posting Komentar